Pengendalian Internal
·
PENGENDALIAN INTERNAL
Internal
adalah pengendalian dalam suatu organisasi bertujuan untuk menjaga aset
perusahaan, pemenuhan terhadap kebijakan dan prosedur, kehandalan dalam proses,
dan operasi yang efisien.
·
Tujuan
Pengendalian Internal
- Meningkatkan pengamanan (improve safeguard) aset sistem informasi (data/catatan akuntansi (accounting records) yang bersifat logical assets, maupun physical assets seperti hardware, infrastructures, dan sebagainya).
- Meningkatkan integritas data (improve data integrity), sehingga dengan data yang benar dan konsisten akan dapat dibuat laporan yang benar.
- Meningkatkan efektifitas sistem (improve system effectveness).
- Meningkatkan efisiensi sistem (improve system efficiency).
·
Pengendalian
Umum (General Control)
Pengendalian
umum didefinisikan sebagai sistem pengendalian internal komputer yang berlaku
umum meliputi seluruh kegiatan komputerisasi sebuah organisasi secara
menyeluruh. Artinya ketentuan – ketentuan dalam pengendalian tersebut berlaku
untuk seluruh kegiatan komputerisasi yang digunakan di perusahaan tersebut.
·
Contoh
:
Misalnya
dalam contoh ATM di atas, ketentuan bahwa masuk ke ruang ATM Adak boleh memakai
helm. Adanya CCTV di ruang ATM dan ketentuan adanya SATPAM di situ adalah dapat
dikategorikan dengan pengendalian umum (ketentuan-ketentuan tersebut Adak
langsung dengan transaksi pengambilan uang di mesin ATM).
Ruang Lingkup
·
Pengendalian
manajemen pengembangan sistem (information system management controls).
Pengendalian
, pengembangan dan pemeliharaan sistem diperlukan untuk mencegah dan mendeteksi Kemungkinan kesalahan pada waktu pengembangan dan pemeliharaan sistem , serta untuk
menperoleh keyakinan Memadai bahwa sistem berbasis teknologi informasi di kembangkan dan di pelihara dengan cara efesien dan Melalui proses otorisasi dengan semestinya.
·
Pengendalian
manajemen sumber data (data resources management controls).
a. User
harus dapat berbagi data
b. data harus tersedia di gunakan kapan saja, dimana pun, dan dalam
bentuk apa pun.
c. sistem
manajemen data harus menjamin
adanya sistem penyimpanan yang efisien
tidak terjadi redundancy data ,
adanya data security
d. data harus dapat di modifikasi dengan mudah.
·
Pengendalian
manajemen operasi (operations management controls).
Pemisahan
tugas dan fungsi
Memisahkan
fungsi yang mengolah teknologi informasi (TI) adri depertemen non-TI
atau user , selain Itu dalam
organisasi TI perlu di pisahkan fungsi- fungsi pekerjaannya di dalam depertemen TI itu sendiri antara fungsi analisis/ desain, pemrograman, dan
operasional.
·
Pengendalian
manajemen keamanan (security administration management controls).
Mengolah sistem keamanan adalah sering kali aktivitas terus
menerus teratur , di telah secara
berkala untuk Memastikan bahwa harus yang berhubungan dengan fungsi sisitem informasi cukup aman.langkah-langkah yang Harus di
jalankan dalam, peminpin program
keamanan sistem informasi adalah :
a.menyiapkan rencana proyek
b.melakukan identitas harta
c.menilai harta
d.melakukan identifikasi ancaman
e.Penilaian terhadap ancaman
f.menganaisa ancaman
g.menyesuaikan control
h.menyiapkan laporan keamanan.
·
Pengendalian
manajemen jaminan kualitas (quality assurance management controls).
a.Makin meningkatnya kesadaran bahwa mutu itu perlu
b.Pengguna (user) makin menuntut ( demanding ) bahwa jasa yang
mereka terima harus memenuhi mutu tertentu yang sesuai dengan satisfaction level
yang di harapkan.
c.Pada umumnya ambisi untuk memenuhi kebutuhan kepuasan pelanggan makin meningkat
d.Organisasi makin bertanggunjawab untuk
tidak tidak menbuat defect prodac
e.Apabila kesadaran kwalitas tidak di tingkatkan , maka resiko dan mungkin konsekuensi biaya perbaikan
malahan akan sangat tinggi
f.Peningkatan kwalitas adalah sudah menjadi worwide trend, bahwa para produsen
akan meningkatkan mutu barang dan
/ atau jasa yang di berikan.
Pengendalian Aplikasi (Applica-on Control)
pengendalian
aplikasi (appliaca-on controls) adalah sistem pengendalian intern (internal
control) pada sistem informasi berbasis teknologi informasi yang berkaitan
dengan pekerjaan/ kegiatan/aplikasi tertentu (seAap aplikasi memiliki
karakterisAk dan kebutuhan pengendalian yang berbeda)
contoh :
Misalnya apabila
nasabah akan mengambil uang di ATM, setelah memasukkan kartu akan dimina PIN,
atau setelah memasukkan nilai uang yang akan diambil, ATM akan mengecek sapakah
saldo cukup, atau jumlahnya diijinkan sesuai dengan mengecek apakah saldo
cukup, atau jumlahnya diijinkan sesuai dengan ketentuan bank. Pengendalian
berupa PIN dan limit pengambilan uang tersebut hanya berlaku di ATM, Adak
berlaku di kegiatan lain.
Unsur Pengendalian Aplikasi
·
Pengendalian
batas sistem (boundary controls)
boundary adalah interface antara users
dengan sistem berbasis teknologi informasi.
·
Pengendalian
masukan (input controls)
Pengendalian
masukan (input controls) dirancang dengan tujuan untuk mendapat keyakinan bahwa
data transaksi input adalah valid, lengkap, serta bebas dari kesalahan dan
penyalahgunaan. Input controls ini merupakan pengendalian aplikasi yang penAng
karena input yang salah akan menyebabkan output juga keliru.
·
Pengendalian
proses pengolahan data (process controls)
·
Batch
system (delayed processing systems)
Pada
sistem pengolahan data secara batch processing system, Aap transaksi (misalnya
formulir sensus, kartu pencoblosan pemilihan ketua umum, atau answer sheet
ujian calon mahasiswa) dibundel dalam jumlah lembar tertentu untuk direkam.
Demikian pula sistem batch dalam siklus akuntansi keuangan (book keeping untuk
mencatat transaksi ke dalam jurnal, posAng ke buku besar dan buku pembantu,
serta pengolahan untuk menghasilkan laporan keuangan) dilakukan Adak pada saat
transaksi itu terjadi. Sistem pengolahan data lebih bersifat back office system,
yaitu semata-‐mata untuk mengolah data dokumen-‐dokumen
akuntansi yang transaksinya sudah lewat. Jadi pengolahan datanya tertunda
(delayed processing). Pada sistem batch ini orientasi utamanya adalah sistem
pengolahan data (dahulu disebut sistem pengolahan data elektronik, electronic
data processing, EDP).
·
On
line transac-on processing system
On
line transac5on processing system (pada umumnya bersifat real 5me system). Cara
pemrosesan data input yang lain yang lebih lazim pada saat ini adalah dengan
online transac5on processing system. Pada sistem tersebut data masukan dientri
dengan worksta5on/terminal atau jenis input device seperA ATM (automa5c teller
machine) dan point of sales (POS). Meskipun online bisa saja dengan memakai
pola batch, tetapi biasanya online dikaitkan dengan real 5me system, arAnya
upda5ng data di komputer bersamaan dengan terjadinya transaksi.
·
Pengendalian
keluaran (output controls)
pengendalian yang dilakukan untuk
menjaga output sistem agar akurat, lengkap, dan digunakan sebagaimana mesAnya.
Pengendalian keluaran (output controls) ini didesain untuk menjamin agar output
/ informasi dapat disajikan secara akurat, lengkap, mutakhir, dan
didistribusikan kepada orang-‐orang yang
berhak (para user) secara cepat dan tepat waktu.
·
Pengendalian file/database (file/database
controls)
Dalam
suatu instalasi system database yang sudah kompremsif dan terpadu mungkin
kebijakan manjemen sumber data telah memenuhi hamper seluruh kebutuhan
pengendalian intern ,termaksud spesifik aplikasi.Tetapi bila kebutuhan khusus
aplikasi masih di perlukan, maka on-top dari yang telah didesain secara umum
pada pengendalian umum,tiap-tiap aplikasi bias menambahkan kebutuhan spesifiknya,misalnya
menyangkut:
·
Akses
Database yang spesifik pada file aplikasi
·
Concurrency
Controls
·
Cryptographic
Controls
·
Integrity
Controls
·
Application
Software Controls
·
File
handling Controls
·
Audit-trail
·
Existence
Control
·
Pengendalian komunikasi aplikasi communica5on( controls)
Resiko
yang berkaitan dengan subsistem komunikasi data ialah antara lain:transmission
impairments, components failure, dan subversive threats. Resiko-resiko system
komunikasi data yang sering terjadi antara lain adalah: imraiments transmisi,component
failure,ancaman hacker/cracker,virus,worms virus, karena bag ialah kesalahan
yang mungkin bersifat ketidakakuratan atau kurang lengkap logika program oleh
si pemrogram,yang baru diketahui setelah program dioperasikan.
Komentar
Posting Komentar